Thursday 27th March 2025,
Rama’s House of Noodles, Resmi Buka di Denpasar

Berawal dari kecintaannya dengan mie sejak kecil, I Gusti Bagus Krishna Mantera mencoba peruntungan lain dengan membuka bisnis di bidang kuliner.

Pria asli Tabanan ini bercerita alasan lain yang mendorongnya dirinya berani membuka outlet pertamanya karena bisnis kuliner dianggap mampu bertahan walaupun saat masa sulit seperti pandemi kemarin.

Outlet pertama yang berlokasi di Jalan Jayagiri III, Denpasar ini menyatukan segala jenis masakan mie dari nusantara dan mancanegara. Perihal rasa lebih approach ke lidah domestik dengan berani di bumbu yang bercita rasa namun tetap berusaha autentik dan homey cooking.

Harga yang ditawarkan juga bervariasi, mulai dari 35 ribuan per porsinya. Pada saat pertama kali datang, di sisi kiri bangunan akan terlihat semangkok besar mie dengan mie dan sumpit yang melayang, sebagai maskot dari restaurant ini.

“Kami mencoba menghadirkan menu yang sesuai dengan ikon kami dengan nama the fyling noodles,” tutur Krishna saat acara grand opening usahanya.

Restoran ini buka dari jam 11 siang sampai 10 malam. Dengan kapasitas 143 seat terdiri dari dua lantai. Menu mie nusantara yang dibawa seperti mie nyemek, celor, aceh. Selain itu ada berbagai jenis menu internasional seperti pasta, tom yum thailand, mie china, termasuk fushion spageti goreng jawa, dan semua jenis mie beserta keluarganya. Serta indomie yang dikreasikan. Total semua jenis mie sekitar 40 sampai 45 menu.

Memasuki sisi dalam restauran akan terpampang berbagai tokoh anime Jepang yang sedang menikmati hidangan mie dengan latar merah dan hitam yang sangat dominan membuat suasana semakin hidup, tapi tetap selaras dengan tema keseluruhan dari Rama’s House of Noodles.

Dirinya optimis dengan pecinta mie di Bali yang cukup banyak sebagai pangsa pasar. Bersinergi dengan usaha lain di bali bahan yang digunakan semuanya diambil dari suplier lokal bali.

Rencana bisnis kedepannya agar dapat mengembangkan bisnis dengan membuka banyak cabang di tempat yang lain melalui franchise.

Sebelum resmi dibuka sejak satu bulan sebelumnya strategi pemasaran yang digunakan adalah dengan melakukan buzzing di media sosial dengan target pecinta mie. Selain itu juga aktif bekerjasama dengan travel agent dan paket menu yang disesuaikan.

Fasilitas yang ditawarkan disini yaitu open space rooftop dan fungsional room yang dapat disewa untuk meeting.

“Sebagai putra asli bali saya ingin ada menu yang mewakili bali dan masih sedang kami godok,” tutupnya.

 

Share

Leave A Response


Partner Ship