Fyp Badung – Dalam lokakarya yang digelar oleh Bali Sales and Marketing Community (BASCOMM) di Puri Saron Hotel Seminyak (10/5) update market India cukup memberi angin segar bagi industri pariwisata Bali. Dalam acara yang diikuti oleh 250 orang peserta dari berbagai perusahaan terkait pariwisata Bali, termasuk hotel, vila, resor, dan penyedia paket aktivitas dan liburan ini, turut menghadirkan spesialis market India Shyam Upadhyay selaku Direktur U&I Holidays India dan Puneet Malhotra selaku pendiri Queen’s Bali Group sebagai speaker.
Seiring bertambahnya populasi penduduk India di dunia, jumlah wisatawan India yang datang ke Bali juga terus meningkat dari tahun ke tahun, saat ini berada diperingkat kedua kalahkan wisatawan China yang berada di peringkat ketiga.
“saat ini mereka (India) adalah pasar terbesar kedua setelah Australia yang ada di posisi pertama, growthnya sekitar 30-50 persen,” terang Putu Arisudhiana, Ketua Bali Sales and Marketing Community saat ditemui di sela acara.
Namun sayangnya antusiasme ini belum didukung dengan jalur penerbangan langsung (direct flight) dari Mumbai menuju Bali. Sehingga dari segi cost jika dibandingkan dengan destinasi lain Mumbai-Bali akan lebih mahal daripada Mumbai -Amerika ataupun Maldives. Sebelum pandemi pihaknya bersama dengan asosiasi profesi pekerja pariwisata lain sudah pernah berdiskusi dengan salah satu pihak maskapai penerbangan nasional milik Indonesia, untuk menghadirkan direct flight menuju Bali namun sayangnya sampai saat ini belum ada hasil realisasinya.
Wisatawan India yang datang ke Bali banyak yang menghabiskan waktu dengan keliling berbelanja, menikmati spa, club ataupun berwisata kuliner. Karakter wisatawan India ketika mereka mendapatkan pelayanan yang memuaskan ketika berbelanja biasanya akan datang kembali dengan membawa teman lainnya.
Saat ini penyedia akomodasi di Bali sudah banyak yang mulai mengerti bagaimana cara melayani tamu India ketika datang. Mulai dari menghadirkan salah satu menu khas India sampai mendatangkan chefnya langsung dari India.
“untuk membuat tamu India terkesan dan senang ketika mereka datang, dalam menu misalnya breakfast (sarapan) kita bisa menambahkan minimal 1 item menu khas India,” sambung Ari
Sedangkan destinasi favorit wisatawan India ketika berkunjung ke Bali adalah Kuta, Nusa Penida dan Ubud. Wisatawan India yang datang ke Bali biasanya untuk tujuan berlibur, honeymoon, wedding dan corporate incentive. Dengan rentang usia 18-54 tahun.
Wisatawan India menganggap Bali sebagai tempat yang indah untuk menikah. Ketika wedding mereka bisa menyewa seluruh kamar sekitar 400-500 kamar.
Tipe hotel yang digemari yaitu mulai dari bintang 4 sampai 5 dan juga villa. Dengan Length of Stay (lama menginap) 3-5 malam. 60% stay di satu tempat 40% kombinasi hotel dan villa.
BASCOMM yang saat ini beranggotakan sekitar 700-800 orang sedang mengembangkan website bascomm.net untuk membantu sales memposting lowongan kerja. Harapannya acara semacam ini dapat mengedukasi para sales dan marketer untuk menghandle market India bukan sekedar perang harga, karena market India juga bersedia membayar tinggi untuk pelayanan yang sepadan. Kedepannya acara ini akan kembali digelar untuk mendukung pariwisata Bali dengan menghadirkan berbagai workshop pariwisata dengan sorotan pasar khusus seperti ASEAN, China, Timur Tengah dan pasar lainnya yang memiliki potensi pariwisata Bali.
